Ternyata
mayat manusia bisa menjadi obat mujarab.ingin tahu obat apa aja yang di
buat dari bahan dasar mayat manusia yang digunakan untuk pengobatan?
Simak 7 jenis obat kuno yang diramu dari mayat manusia berikut yang
dikutip dari berbagai sumber:
1. Bubuk Mumi
Sejak
abad ke-12 sampai abad ke-17, setiap apotek di Eropa banyak menyediakan
bubuk mumi. Mumi adalah makanan kesehatan Abad Pertengahan dan
disebut-sebut ampuh menyembuhkan berbagai penyakit dari sakit kepala
hingga maag. Plester yang dibuat dari bubuk mumi juga digunakan untuk
mengobati tumor.
Permintaan akan bubuk mumi ini
jauh lebih banyak dibanding pasokannya karena mumi tidak mudah dicari.
Beberapa orang kemudian menggali mayat yang telah kering kemudian
menggilingnya dan dijual sebagai bubuk mumi. Toh konsumen juga sulit
untuk membedakannya.
2. Man Mellified
Obat
ini dibuat dengan cara seorang pria berusia antara 70 – 80 tahun hanya
dimandikan dan diberi makan madu. Setelah meninggal, biasanya sebulan
kemudian, mayatnya disimpan dalam peti mati penuh madu selama 100 tahun.
Obat ini digunakan untuk mengobati patah tulang dan cedera. Metode ini
ditemukan dalam buku ilmu pengobatan Cina yang ditulis oleh Li Shih-chen
pada tahun 1597.
3. The King’s Drops
Ramuan
ini dibuat dari bubuk tengkorak manusia dan menjadi populer karena
sempat dipromosikan kerajan Inggris. Charles II dari Inggris sangat
tertarik terhadap ilmu kimia selama masa pengasingannya di Prancis. Ia
membeli hak paten obat ini dari Jonathan Goddard, ahli bedah dan
profesor di London Gresham College.
King’s Drops
atau sebelumnya disebut Goddard’s Drops ini kemudian menjadi terkenal.
Charles II memproduksi dan menjual sendiri obat ini. Obat ini
disebut-sebut dapat meningkatkan kesehatan dan kekuatan. Banyak dokter
lain mengembangkan obat berbahan dasar tengkorak, salah satunya Sir
Kenelm Digby yang mengobati epilepsi dengan tengkorak.
4. Hati dan Darah Gladiator
Di
zaman Roma kuno, hati dan darah manusia dianggap obat yang manjur untuk
mengobati epilepsi. Paling mujarab lagi jika hati dan darahnya berasal
dari gladiator yang sehat, kuat, dan berani. Bahkan, setelah sang
galdiator terkena serangan fatal, banyak orang langsung meminum darah
dari lengannya yang terpotong. Di sekitar Colosseum waktu itu banyak
dijumpai penjual darah segar para gladiator.
5. Sulingan Otak Manusia
Pada abad ke-17, sulingan otak manusia lebih dipercaya mengobati epilepsi daripada hati. Dokter Inggris bernama John French dan ahli kimia Jerman bernama Johann Schroeder menulis ramuan obat ini. French membuat ramuannya dengan menghaluskan otak pemuda kemudian diseduh dengan anggur dan kotoran kuda selama setengah tahun sebelum disuling atau didestilasi.
Pada abad ke-17, sulingan otak manusia lebih dipercaya mengobati epilepsi daripada hati. Dokter Inggris bernama John French dan ahli kimia Jerman bernama Johann Schroeder menulis ramuan obat ini. French membuat ramuannya dengan menghaluskan otak pemuda kemudian diseduh dengan anggur dan kotoran kuda selama setengah tahun sebelum disuling atau didestilasi.
Schroeder membuat ramuannya dengan
melarutkan tiga pon otak manusia dengan air bunga lili, lavender, dan
malmsey. Seluruh tubuh mayat kemudian dipotong-potong kecil dan ditumbuk
halus untuk dicampur dengan otak manusia dalam penyulingan.6. Kapsul Tai Bao
Obat ini masih digunakan di Cina sampai saat ini. Kapsul Tai Bao diperkirakan berisi bubuk plasenta dan atau jaringan janin yang diaborsi. Obat ini dianggap berkhasiat untuk meningkatkan stamina, mengobati asma, dan mempercantik kulit. Dalam sebuah investigasi yang dilakukan Marry Roach, diketahui dokter di Rumah Sakit Shenzhen di Cina mengakui kapsul ini memang mengandung jaringan janin.
Obat ini masih digunakan di Cina sampai saat ini. Kapsul Tai Bao diperkirakan berisi bubuk plasenta dan atau jaringan janin yang diaborsi. Obat ini dianggap berkhasiat untuk meningkatkan stamina, mengobati asma, dan mempercantik kulit. Dalam sebuah investigasi yang dilakukan Marry Roach, diketahui dokter di Rumah Sakit Shenzhen di Cina mengakui kapsul ini memang mengandung jaringan janin.
Bulan
Mei lalu, petugas bea cukai Korea Selatan menyita pil yang diduga
mengandung bubuk jaringan manusia yang berasal dari China, Kementerian
Kesehatan China segera melakukan penyelidikan atas tuduhan tersebut.
Pejabat Korea Selatan mengaku telah menyita 17.500 pil tersebut sejak
tahun lalu.7. Salep Lemak Manusia
Untuk penderita nyeri sendi, nyeri tulang, kram otot dan kerusakan saraf, sering dianjurkan memakai salep dari lemak manusia yang dicampur bir serta lemak, darah dan sumsum hewan. Di beberapa wilayah di Eropa, para terpidana mati dan musuh perang akan dibawa ke laboratorium pengolahan, di mana mayat-mayatnya direbus dan lemaknya diambil.
Untuk penderita nyeri sendi, nyeri tulang, kram otot dan kerusakan saraf, sering dianjurkan memakai salep dari lemak manusia yang dicampur bir serta lemak, darah dan sumsum hewan. Di beberapa wilayah di Eropa, para terpidana mati dan musuh perang akan dibawa ke laboratorium pengolahan, di mana mayat-mayatnya direbus dan lemaknya diambil.
Zaman
dulu, algojo di Belanda kadang-kadang merangkap juga sebagai ahli bedah
dan keesokan harinya ia menjual salep manusia yang dihukum mati tempo
hari. Sebuah artikel di American Journal of Pharmacy tahun 1922
mengatakan salep yang disebut “Hangman’s Salve” atau “Lemak si Pendosa
Malang” itu masih digunakan untuk mengobati tulang yang bergeser atau
pincang di Belanda. Namun mengingat Belanda telah melarang hukuman mati
sejak 70 tahun lalu, sulit dipastikan bahwa salep ini asli.
0 comments:
Post a Comment